Senin, 16 Desember 2013

KELILING DUNIA LEWAT PARASMU



Hari ini hari sabtu, hari ini hari istimewa
Karena aku bertemu orang istimewa
Seorang dara belia penuh energi
Yang saat ku pandang wajahnya
Aku merasa ingin hidup 1000 tahun lagi

Merasa ingin mengikatkan dua gembok yang sama di Couple Bridge, Paris
Merasa ingin berlarian saling merayu di sabana luas Skotlandia
Merasa ingin kuberikan Wild Flower dari Alaska
Merasa ingin berjalan bersama menyusuri guguran daun di Kyoto Park
Menikmati dinginya salju malam hari di London
Berkuda berdua di texas
Berfoto di air terjun Phuket
Menikmati sore di Grand Canyon

Boy.. ini cuma di Malang
Di tengah pasar buah

KAPRAH !

Kita dibodohi, kita diperbudak
Kita diperkosa, kita diperalat
Kita disodomi pasal-pasal baru tak berdasar
Seperti boneka tanpa nyawa
Tapi kita malah saling tertawa
Karena kita semua boneka tanpa nyawa

Alat kontrasepsi ajarkan kita lebih berani lakukan kebejatan
Teknologi menyita masa kanak- kanak yang indah
Globalisasi eliminasi pangan pribumi
Otonomi sebabkan para bangsat berkeliaran bebas di kandangnya
Orang cerdas ditikam dan dibantai
Sementara para dewa perusak selalu dicitrakan setiap hari
Kawanku.. bukalah matamu yang buta !
Kita salah kaprah !

HUJAN DIBALIK JENDELA



Tetes demi tetes ia turun
Menjadi ribuan tetes tak terhingga
Kadang kita sangat membencinya
Namun kita pernah sangat merindukannya
Saat terik matahari memanggang bumi ini

Saat kita duduk termenung menikmati hujan
Kadang ia mengingatkan pada sebuah memori
Saat kita menikmati derasnya hujan berdua
Diatas sebuah vespa tua, saksi bisu kenangan indah kita
Berbagi rasa..

Waktu memang tak bisa terulang
Hanya bisa berlalu tinggalkan kita
Tapi tidak dengan cintaku
Dia takkan pernah berlalu
Berharap Tuhan mengulang sebuah kisah

BIDADARI DI ANTARTIKA



Aku bermimpi melihat antartika tadi malam
Tebing-tebing es yang menjulang tinggi
Sungai mengalir berwarna biru jernih
Tempat pesta pora para penguin
Yeaah.. mereka tersenyum melihatku
Aku duduk ditengah – tengah lubang es
Yang terukir di dinding salju diatas sungai

Heh siapa itu suara merdu di ufuk sebelah sana?
Apakah itu sebuah nyanyian makhluk Tuhan?
Tapi itu jauh lebih merdu dari nyanyian bidadari
Suara itu seketika memecah hening Antartika nan luas ini
Wow.. mimpi ini tlah berakhir
Ini Antartika sejati …

Terus kucari suara mahamerdu itu
Oh ternyata itu lantunan ayat-ayat suci
Lantas siapa yang melantunkan seindah itu?
Heii.. itu bidadari cantik seusai sholat subuh
Di Antartika

ADUS SORE



Adus sore, ben awake seger
Bar turu awan, entes melek mripate
Langsung gebyar – gebyur

Wes kadung mlebu, aku lali gawa anduk
Terus aku bengak – bengok, njaluk tulung semehku
Njupukke anduk

Semehku muni – muni
Jebul isih sholat tak undang terus

Yok konco adus sore
Ben rontok bolote
Ben wangi cengele
Ben nggantheng rupane

AKU AKAN PERGI



Aku akan pergi
Tanpa kau meminta
Aku akan pergi
Meninggalkanmu

Jangan dirimu pergi
Tetaplah kau disini
Jangan dirimu pergi
Aku tak mau sendiri

Untuk terakhir kali ingin kuucap
Rasa yang tak terungkap

Aku cinta kamu
Sejak pertama melihatmu
Taukah aku jua
Rasakan yang sama